• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
My Harapan Sejati

My Harapan Sejati

  • Ruang Curhat
  • Artikel
  • Temukan Harapan
  • Alkitab

Mengapa Yesus Harus Menderita Dan Mati Di Kayu Salib?

18-04-2025

Sejarah mencatat bahwa kematian Yesus di Kayu Salib menjadi perdebatan banyak orang. Jutaan orang di dunia punya dua pertanyaan ini: “Jika Allah Maha Kasih, kenapa Ia harus menghukum kita? Kenapa Yesus harus menderita lalu mati di kayu salib?”

Namun, marilah belajar dari tiga jawaban ini supaya dapat yakin bahwa Allah akan mengampuni semua dosamu.

#1: Setiap Dosa Harus Dihukum

Banyak orang percaya bahwa kasih yang sejati tidak akan menghukum orang. Tapi sebenarnya kasih yang benar tidak akan membiarkan dosa.

Contohnya: Ada gubernur yang membunuh ribuan anak yang tidak bersalah. Keluarga mereka sangat sedih. Mereka ingin agar si gubernur mendapat hukuman.

Menurut kamu, mana yang lebih menunjukkan kasih: Membiarkan dia lalu tidak ada keadilan untuk ribuan anak ini dan keluarga mereka? Atau menghukum satu orang ini agar ada keadilan untuk mereka? Pasti jawabannya yang kedua, bukan?

Sama dengan manusia. Allah memang menciptakan manusia menurut gambar-Nya. Pada saat manusia jatuh ke dalam dosa, Allah murka. Tetapi Allah tidak membiarkan manusia begitu saja. Allah Maha Kudus sangat serius terhadap dosa.

Upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Manusia harus dihukum. Jika Allah tidak menghukum dosa, berarti Allah tidak mengasihi orang-orang yang pernah mengalami ketidakadilan. Tapi justru karena Allah sangat mengasihi, makanya Allah akan menghukum dosa.   

Sebagai pendamaian untuk segala dosa kita, Yesus menanggung hukuman untuk dosa kita dan memenuhi hukuman Allah yang adil terhadap dosa.

#2: Tidak Ada Pengampunan Tanpa Penumpahan Darah (Ibrani 9:22)

Sejak zaman Musa, umat Allah mengorbankan hewan untuk menghapuskan dosa mereka. Mereka membawa korban yang sempurna dan tidak bercacat di hadapan Allah.

Korban berupa kambing, domba maupun lembu. Melalui perantaraan para imam korban dipersembahkan di tempat khusus yang sudah disediakan di dalam kemah pertemuan.

Tetapi, pengorbanan hewan itu tidaklah cukup (Ibrani 10:4). Darah binatang tidak bisa menebus manusia dari dosa yang sangat banyak dan fatal.

Allah Maha Suci. Karena itu harus ada pengorbanan yang sempurna. Pengorbanan yang suci dan abadi untuk menghapuskan semua dosa manusia.

Manusia harus ditebus oleh manusia. Manusia yang dikehendaki oleh Allah adalah manusia yang sempurna. Manusia tanpa dosa.

Hanya itulah yang dapat memenuhi dengan sempurna tuntutan kekudusan Allah. Itulah pribadi Yesus.

Yesus yang sudah menjadi korban itu. Yesus 100% manusia. Jadi Ia dapat memberikan darah-Nya dan mengalami kematian.

Ia juga 100% Tuhan. Jadi Ia suci dan pengorbanan-Nya cukup untuk menghapuskan setiap dosa manusia.

Pengorbanan Yesus yang menggenapi pengorbanan yang dilakukan oleh para imam sebelumnya. Tidak perlu lagi ada korban yang lain. Karena Darah Yesus yang tidak bercacat sudah ditumpahkan sekali untuk selamanya untuk menebus kita dari semua dosa.

Karena itu tidak ada yang dapat menyucikan kita kecuali darah Yesus. 

#3: Yesus Menggenapi Puluhan Ramalan Ketika Mati Di Kayu Salib

Ramalan Kitab Suci mengenai kematian Yesus sangat penting. Perjanjian Lama menulis beberapa ramalan berkenaan dengan kematian Yesus di salib. Hal ini adalah bukti kuat keakuratan Alkitab adalah firman Allah.

Misalnya ramalan dalam kitab Mazmur: “Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya” (Mazmur 22:8).

Kemudian Yesus menggenapi ramalan ini dalam Injil Matius: “Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: ‘Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya” (Matius 27:41-42).

Dan masih banyak lagi ramalan yang digenapi oleh Yesus. Dia menggenapi seluruh hukum yang tertulis, baik oleh Musa maupun oleh para nabi. Penggenapan ini membuktikan bahwa Ia adalah Mesias yang  artinya Penebus.

Yesus Menderita Bukan Sebagai Martir

Kematian Yesus bukanlah kematian seorang martir. Kematian-Nya bukan seperti halnya seseorang yang sedang berjihad. Dan bukan pula sebagai bentuk kekalahan dalam peperangan.

Pemahaman tentang penderitaan dan kematian Yesus tidak terdapat dalam agama-agama lain.  Agama lain itu tidak dapat menunjukkan bukti apa pun bahwa dosa-dosa mereka telah dihapuskan.

Mereka sering menyindir mengenai alasan Yesus hadir sebagai manusia hanya untuk mati di kayu salib. Seolah-olah Ia lemah dan tak berdaya.

Tapi sesungguhnya kematian Yesus adalah suatu pengorbanan. Dia merelakan diri-Nya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang dikasihi-Nya dengan kasih yang begitu besar.

Jadi, Allah menghukum dosa kita karena Ia membenci dosa, dan Dia juga sangat mengasihi kita. Ia membuktikan kasih-Nya melalui Yesus.

Untuk mendapatkan pengampunan dari Yesus, kita tinggal bertobat dari dosa dan mengimani-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Yesus” (Kisah Para Rasul 4:12). Percayalah kepada Yesus maka kamu akan selamat.

Jika kamu ingin Allah Maha Kasih dan Maha Adil mengampuni semua dosa kamu, silakan hubungi kami.

Bagikan artikel ini

Share on X (Twitter) Share on Facebook Share on Email Share on WhatsApp
Kategori: Tanya Jawab ImanTag: dosa, hukuman, menderita, pengampunan, yesus
Boleh pakai nama avatar/palsu aja

Boleh pakai nama avatar/palsu aja

0 Komentar
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
  • Facebook
  • Instagram

Copyright © 2025 · My Harapan Sejati · Tentang Kami · All Rights Reserved · Powered by Mai Theme

wpDiscuz