Semua umat manusia pernah merasakan jatuh cinta, bukan? Bahkan, banyak yang jatuh cinta kepada orang yang berbeda iman.
Sama seperti apa yang pernah saya alami dua puluh tahun yang lalu. Saya pernah menjalin hubungan pacaran tidak seiman.
Awalnya atas nama cinta, saya yakin kami dapat bersatu. Namun, lambat laun tidak ada satu pintu baik yang mengarah dalam hubungan kami. Semakin lama hubungan kami semakin renggang.
Suatu hari saya mulai sadar akan masalahnya. Kami punya identitas berbeda. Semakin dalam saya menggali identitas saya, semakin saya yakin kami tidak bisa bersama.
Penyebab Konflik Dengan Pasangan
Sejak kecil setiap orang tua sudah mengajarkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Prinsip-prinsip itu sudah melekat dalam diri kita. Oleh sebab itu, tidaklah mudah untuk menyatukan prinsip-prinsip hidup yang berbeda dengan pacar beda keyakinan.
Perbedaan keyakinan berarti adanya perbedaan nilai-nilai kehidupan. Misalnya: cara beribadah, cara berpakaian, dalam hal makanan dan lain sebagainya. Hal demikian memicu banyak konflik. Dan akibatnya, pacaran tidak seiman gagal.

Penting Memahami Identitas Diri
Sebagai pengikut Yesus, setiap kita menyandang sebutan baru. Yaitu sebagai orang percaya. Kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Kita juga memiliki dua identitas. Pertama, identitas sebagai warga negara. Kedua, identitas sebagai warga Kerajaan Allah.
Memang identitas kita sebagai warga negara terlihat dari data yang tertulis dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun, identitas kita sebagai warga Kerajaan Allah harus sesuai dengan firman Allah.
Pemahaman tentang identitas yang kita miliki sangat penting. Karena akan membuat kita memahami posisi yang kita miliki sebagai warga Kerajaan Allah. Termasuk juga kewajiban yang harus kita kerjakan sebagai anak-anak Allah.
Banyak orang Kristen tidak melaksanakan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya. Karena tidak memahami identitas sebagai warga Kerajaan Allah. Mereka hidup serupa dengan dunia ini, termasuk dalam hal berpacaran.
Ketika memiliki pacar tidak seiman, maka akan menjadi masalah dalam hal perbedaan identitas diri tersebut. Mengapa demikian?
Identitas diri Orang Kristen
Sebagai orang Kristen, status hidup kita menjadi anak-anak Allah bukan karena garis keturunan. Namun, karena karya Allah di dalam kita.
Satu-satunya jalan yang bisa mengampuni dosa kita ialah pengorbanan Tuhan Yesus di salib. Iman kepada Yesus menjadikan kita layak menjadi ahli waris kerajaan sorga. Kita harus memahami bahwa status hidup sebagai anak Allah diberikan kepada orang-orang yang percaya kepada Yesus.
Firman Tuhan mengatakan, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri… yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan” (1 Petrus 2:9-10).
Jadi, hubungan pacaran tidak seiman sering gagal karena identitas kita berbeda daripada pacar kita.

Menjadi Umat Pilihan Allah
Orang Kristen adalah bangsa yang terpilih. Bangsa yang terpilih tidak memandang jenis ras. Tidak memandang kedudukan sosial. Tidak membeda-bedakan suku bangsa. Tidak memandang kualitas kerohanian seseorang.
Namun, hanya berdasarkan pemilihan Tuhan semata. Hanya oleh kasih karunia Tuhan.
Pemilihan Allah terhadap orang percaya berbeda dengan ajaran agama lain. Agama lain memerintahkan supaya manusia mencari jalan keselamatannya sendiri. Dengan cara berbuat baik untuk mengampuni dosa mereka.

Menjadi Imam dan Raja
Orang Kristen adalah imam. Jabatan ini bukan karena kita memakai jubah imam. Tetapi karena penebusan Yesus Kristus. Dialah pengantara antara Allah dan manusia.
Orang percaya adalah raja bukan juga karena memakai mahkota. Namun karena karya Yesus Kristus. Dia adalah Raja segala raja sehingga kita juga menang atas dosa, kematian, dan neraka.
Status imam dan raja kita merupakan status yang kekal. Status ini bukan dari dunia ini, melainkan pemberian Allah.
Kita memiliki hubungan langsung dengan Allah tanpa perantaraan imam. Kita berani datang kepada hadirat Allah karena Kristus.
Pacar yang belum percaya Yesus, pastinya tidak demikian bukan?
Umat yang Kudus
Orang percaya disebut sebagai bangsa yang kudus. Sebutan ini karena kita dikhususkan untuk Allah. Kita dipisahkan untuk menjadi serupa dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
Kita dipisahkan dari dunia untuk hidup kudus. Kudus seperti Tuhan yang adalah kudus. Artinya walaupun kita masih hidup di dunia, namun cara hidup kita tidak seperti orang dunia.
Identitas orang Kristen dinyatakan melalui kekudusan hidupnya. Setiap orang Kristen yang sudah lahir baru akan membenci dosa. Meninggalkan jalan hidupnya yang lama dan mencintai kekudusan Tuhan. Seluruh hidupnya hanya dikuduskan untuk melakukan apa yang menjadi rencana dan kehendak Tuhan baginya.
Melalui iman, kita mengalami pembenaran dan pengudusan di dalam persekutuan dengan Kristus. Dia menguduskan dan memisahkan kita dari dunia untuk menjadi alat suci-Nya di tengah-tengah dunia yang berdosa.

Umat Kepunyaan Allah
Orang percaya adalah umat kepunyaan Allah. Allah memiliki kita sepenuhnya.
Kita yang dahulu bukan umat Allah. Tetapi karena Kristus kita menjadi umat-Nya. Kita menjadi anak Allah hanya karena Kristus.
Injil menulis, “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’” (Galatia 4:6).
Bagaimana kita bisa membanggakan status kita sebagai anak-anak Allah, jika kita masih mempertahankan pasangan beda iman?
Identitas yang baru di dalam Kristus tidak hanya sekadar penambahan sebutan bagi orang Kristen. Semua itu bukan gelar-gelar kosong yang tanpa makna. Semua itu juga bukan untuk kebanggaan kita belaka.
Tujuan dari pemberian identitas yang baru berpusat pada Allah. Memulikan Allah. Begitu juga halnya dalam mencari pasangan hidup.
Status kita adalah anak-anak Allah. Allah ingin kita hidup seperti yang Dia kehendaki. Kita hidup bahagia bersama pasangan yang sama-sama beriman kepada Tuhan Yesus.
Ingin hubunganmu harmonis dan baik? Jangan pacaran tidak seiman agar hubunganmu tidak gagal.
Jika kamu sudah siap untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu, silakan kirim pesan kepada kami.